Prodi Rekayasa Sistem Komputer Untan Kembangkan Teknologi World-wide-web Of Items untuk Budidaya Tanaman

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Ketua Prodi Rekayasa Sistem Komputer FMIPA Untan, Ikhwan Ruslianto, menjelaskan bahwa ia melakukan riset perbandingan dari perawatan tanaman anggur yang menggunakan teknologi, dan perawatan anggur secara manual.

“Jadi ada beberapa pot yang kita lakukan penelitian, jadi kita mencoba meriset bagaimana pertumbuhan anggur itu yang secara konvensional. Yang peniyiramanya berdasarkan waktu, dari pagi dan sore misalnya,” jelasnya, Sabtu, 26 Februari 2022.

Lebih lanjut ia menjelaskan konsep riset unsur tanah terkait teknologi yang sedang di gunakannya saat ini, serta memberikan gambaran terhadap fungsi sistem sensor unsur tanah.

• Serap Langsung Aspirasi Masyarakat, Zulfydar Reses di Gang Kasturi Kelurahan Mariana Pontianak

“Jadi sekarang konsep penyiramannya menggunakan sistem, kita ukur suhu udara, kelembapan udara, ph air, kelembapan tanah. Dengan sistem sensor yang mengukur kebutuhan dari tanaman, jadi pemupukan dan penyiraman, berdasarkan facts dari kebutuhan tanamannya,” terangnya. 

“Sama seperti kita, manusia, ketika haus butuh air, ketika lapar butuh makan. Nah sama dengan tanaman, jadi kita seperti berkomunikasi dengan tanaman anggurnya,” ujarnya.

Ikhwan menambahkan, dengan menggunakan teknologi Online Of Matters (IOT), kita bisa dengan mudah mengetahui apa yang sedang di butuhkan oleh tanaman, hanya dengan menggunakan aplikasi di handphone. 

“Melalui sensor ini, kita bisa mengetahui apa yang sedang di butuhkan oleh tanaman anggur, dan akan di lakukan penyiraman secara otomatis by sistem. Jadi kita menggunakan teknologi IOT (Online Of Factors),” ucapnya.

“Jadi kita menggunakan sensor untuk menyiram dan  melakukan pemupukan. Dan ini sangat membantu, jadi kita punya data, facts yang akan menginformasikan pertumbuhan anggur itu bagus atau tidak. Karena kita memberikan porsi minum dan makan, sesuai kondisi mereka dari information. Jadi misalnya manualkan, menggunakan emotion atau waktu, untuk menyiramnya,” 

Ia juga memberikan perbandingan nyata, dari pot yang menggunakan sistem sensor unsur tanah, pertumbuhan anggurnya jauh lebih banyak.

“Jadi kita bisa lihat, pertumbuhan anggur yang di pinggir-pinggir, yang tidak mendapatkan perlakuan teknologi, di bandingkan yang tengah, terlihat perbedaan pertumbuhannya,”

Mengakhiri penjelasannya mengenai teknologi IOT, ia mengatakan bahwa teknologi ini merupakan rakitan yang di buat dari kerja sama dosen dan mahasiswa FMIPA Untan.

Dan juga pembuatan dari teknologi ini, membetuhkan biaya untuk membeli, sensor, server, dan koneksi web. Menurutnya, pengeluaran biaya ini memang wajib di beli dalam riset yang sedang ia lakukan, karena spending budget yang di gunakan berbanding lurus dengan hasil yang di harapkan. (*)

[Update Informasi Seputar Kota Pontianak]